Al-Qur'anul Karim

Al-Qur'anul Karim

Jumat, 10 Agustus 2012

KEUTAMAAN I'TIKAF DI BULAN RAMADHAN

Dari sahabat Abdullah bin Umar r.huma, dia berkata :

"Rasulullah SAW biasa beri'tikaf pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan"


   I'tikaf adalah berdiam diri di masjid, berkhalwat dengan niat mendekatkan diri kepada Allah SWT. Mengenai hukumnya, para ulama' sepakat bahwa hukumnya sunnah. Diutamakan pada bulan suci Ramadhan, dan lebih dikhususkan sepuluh hari terakhir untuk mengharapkan datangnya Lailatul Qadr.

   I'tikaf itu dilaksanakan di masjid, sesuai dengan firman Allah SWT, "(Tetapi) janganlah kamu campuri mereka sedang kamu beri'tikaf dalam masjid".(Q.S. Al-Baqarah : 187).

   Anjuran i'tikaf di malam-malam akhir Ramadhan ini berkaitan erat dengan datangnya Lailatul Qadr, yaitu malam kemuliaan, karena beribadah pada malam itu lebih baik dari seribu bulan. Rasulullah SAW bersabda : "Carilah (malam qadr) itu pada sepuluh akhir di bulan Ramadhan". (HR.Bukhari)

   I'tikaf merupakan sarana meningkatkan kualitas ketaqwaan yang sangat efektif bagi seorang muslim dalam memelihara ke-Islamannya. Pengembangan rohaniyah akan lebih sempurna apabila telah kita lengkapi dengan beri'tikaf di masjid , dengan i'tikaf sejenak, kita tinggalkan urusan dunia dan mengisi rohani dengan berbagai ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Orang yang beri'tikaf dianjurkan memperbanyak membaca Al-Qur'an, ibadah-ibadah sunnah, tasbih, takbir, tahmid, istighfar, dsb. 

Tidak ada komentar: